Sabtu, 02 Oktober 2010

She,,,,,,

She is ordinary,
She is not beautiful,
She knows nothing,
She is unfashionable,
She is so out of date

She used to think of anything,
She used to be gloomy,
She used to be so fragile,
She used to worry too much,
About today, tomorrow, the day after tomorrow, and so and so

But, look at her now,,,
She smiles a lot,
She ain't afraid of losing,
She makes up her mind,
Just to focus on each day,
Not to worry too much about the future,
She is stronger,
She is brand new,
She is reborn..

Jumat, 24 September 2010

Want What We've Got

Pagi ini masih sama seperti pagi sebelumnya. Pagi di mana aku bangun tidur dengan deadline di depan mata.Hikz

.

.

.

.

.

Karena kantuk yang tak kunjung pergi, kuputuskan untuk memutar beberapa lagu 'tuk menemani pagiku.

Lagu pertama, kedua, ketiga, masih biasa saja. Sampai akhirnya terdengar lirik ini:

"This is the time of my life, Yes I'm sure, what I want is what I've got."

"Heh? apa tadi?" itu respons pertamaku sambil mengingat2 lirik itu. Dengan meninggalkan pekerjaan sejenak, akupun kembali mengeja kalimat itu: "what I want is what I've got".

Lalu aku pun mulai bertanya-tanya:

"Sudahkah aku menginginkan apa yang kupunya?"

"Sejauh mana aku menginginkannya?"

"Sudahkah aku merasa memiliki apa yang kupunya?"

"Ah, bagaimana mau bersyukur kalau tidak merasa memiliki?"

.

.

.

Sejenak kemudian aku teringat percakapan dengan temanku sehari sebelumnya:

T = Teman; A = Aku

T: Kalo kamu bisa mimpi ketemu seseorang, siapa yang pengen kamu mimpikan? Selain Nabi Muhammad lho ya..

A: heh? siapa? orang cuma mimpi?

T: Kalau aku,, pengen mimpi ketemu Bapak.

A: Heeee :D (senjataku to excuse)

T: Lha, kalo gag lewat mimpi gimana aku bisa ketemu sama Bapak hayoo?

A: Heeee :D (Lagi)

Ampuuun, aku yang masih dianugerahi orang tua lengkap bahkan lupa bersyukur untuk itu.

Yaa Rabb, faghfirlii.

Ingatkan hamba untuk selalu bersyukur atas karunia-Mu

Minggu, 19 September 2010

Tentang Hati


Yang ditunggu tak kunjung pasti
Yang tak dimau datang dan datang lagi
Hmm,,
Sampai kapan akan seperti ini?
Masih haruskah kudengarkan kata hati?
Dan rela jatuh, tersakiti?

Ingin rasanya pergi
Pergi dan tak usah kembali
Sendiri membawa lari perih ini
Tapi nyatanya aku tak cukup berani
Tuk mengubur mimpi yang terlampau bersemi

Sabtu, 18 September 2010

JB

Wow, masih agak gag percaya akhirnya aku nulis tentang JB. Yupz, Je-Be, siapa lagi kalo bukan Justin Bieber yang beberapa bulan terakhir ini jadi idola muda-mudi sejagad raya (hohoho,,, lebayable izin dahaus bibeh :D)

To be honest, aku yang awalnya bener2 emoh ikut2an ngekor menggandrungi ne bocah, sekarang malah "mengoleksi" beberapa lagu JB, even his video. Parahnya lagi, sekarang malah suka banget muter salah satu lagunya JB yang berjudul "Down to Earth". Ooooh My...

Well, ini merupakan bagian cerita mudik lebaran idul fitriku tahun ini. Emang apa hubungannya Je-Be dengan lebaran? jawabnya tidak ada hubungan apa-apa. Aku terpaksa mengoleksi lagu2 JB dan akhirnya suka dengan salah satu lagunya tidak lain tidak bukan karena ADAN. Yupz, adekku, yang tanpa hujan tanpa angin, tiba-tiba nanyain lagu JB yang "oh baby baby". Karena gag punya, Adan minta didonlotin lagu2 dan pideoanya JB. Awalnya agak kaget juga se,, biasanya yang ditanyain kan lagunya Wali dan St12, lha ini tiba2 nanyain lagunya Justin Bieber. hmm,,,

Berhubung kalo di rumah Adan bawaannya nginthiiiiiiil mulu, jadi akhirnya kedonlot juga tuh lagu2 JB. Keesokan harinya Adan muncul lagi dengan pertanyaan yang sama sekali gag kuduga,

Adan: Mbak, Justin Biber - that's how he pronounced it - orang Inggris?

Aku: Menurut Adan?

Adan: Orang Indonesia

Aku: (geli menahan tawa) Justin Bieber nyanyi lagu apa?

Adan: Bahasa Inggris

Aku: (great, ternyata sudah bisa bedain bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura :D), trus?

Adan: Kan banyak orang Indonesia yang nyanyi pake bahasa Inggris?

Aku: (Iya juga se, kan banyakan yang bangga dengan bahasa asing daripada bahasa sendiri, termasuk yang ngomong)

Beres dengan asal muasal JB rupanya tidak membuat Adan puas, ia malah mulai lagi nanya2 koleksi mp3ku. Dan lagi-lagi yang ditanya lagunya Wali, St12, sampe2 lagunya Raffi Ahmad Ft Yuni Shara. Jeddeeeeeeeeeeeeeeeeengggggggggggg.................

Selasa, 24 Agustus 2010

Tanyaku


Kering,,,
Kristal bening itu terlalu sering kutumpahkan
Kini, tak ada lagi tersisa

Sedih,,,hanya tinggal sedih
Duka,,,hanya itu yang hinggap di raga
pun jiwa

Hanya tanya yang semakin menyesaki ruang di dada
Bisakah aku tetap bertahan
Bertahan di jalan-Nya
Kuatkah aku berjalan
Tertatih menjalaninya
Ya Allah, aku percaya
Ku yakin
Tapi, tiap detik
Kepercayaanku runtuh
Keyakinanku perlahan lenyap
Aku takut
Aku mulai lelah
Ku mulai ragu ke mana kuharus melangkah

Minggu, 22 Agustus 2010

Sometimes I'm a Woman


If you're ever gonna break my heart again
If you're ever gonna make me cry
If you're ever gonna run and leave me
Don't tell me why
Just leave early in the morning,
leave me at the break of day
Just leave me in the silence,
I can find my way
Sometimes I'm a woman,
sometimes I'm a child
Sometimes I let my feelings run away
and I'm acting strange and wild
But when you take me in your arms
it feels so right
I wanna tell you tonight
I will be with you until the very end
Sometimes I get the feeling,
that I don't know what to do
Sometimes I want to run and hide, want to run to you
Sometimes I feel like laughin' at the stories that we tell
The only thing I really know is we know each other well
Sometimes I'm a woman, sometimes I'm a child
Sometimes I let my feelings run away
and I'm acting strange and wild
But when you take me in your arms it feels so right
I wanna tell you tonight I will be with you until the very end
Sometimes I'm a woman, sometimes I'm a child
Sometimes I let my feelings run away and I'm acting strange and wild
But when you take me in your arms it feels so right
I wanna tell you tonight I will be with you until the very end
I let my feelings run away
I'm a woman, sometimes I'm a child

Itu murni contekan lirik lagunya Sally Oldfield yang judulnya Sometimes I'm a Woman.
Jangan tanya lagunya seperti apa karena sampe detik ini saya belum menemukannya.
Suka kata-kata dalam lirik itu :)

Minggu Ceria :)

Berawal dari tawaran Pak SGH, bosku yang buaaaeek hati, untuk jalan-jalan ke Masjid Turen pada Rabu kemarin, akhirnya tadi pagi aku dan IDS, rekan kerjaku, bersama keluarga Pak SGH jalan-jalan ke Masjid Turen, yang ternyata bukanlah masjid seperti yang dibicarakan orang-orang, melainkan pondok pesantren. Sebenarnya acara jalan-jalan ini hampir tidak terlaksana, karena teman-teman kantor lainnya memilih untuk bersitirahat pasca deadline yang sangat tidak bersahabat.

Ok, back to jalan-jalannya.
Ada apa se dengan Masjid ato Ponpes Turen? beberapa tahun yang lalu, ponpes ini menjadi buah bibir di mana-mana; yang katanya masjid tibanlah, masjid yang dibangun oleh jinlah dan sebagainya. Kenapa bisa demikian? karena konon bangunan ini tiba-tiba berdiri dan tidak tanggung-tanggung, bangunan ini memiliki 10 lantai dengan luas keseluruhan mencapai 4 ha. Arsitekturnya juga unik padahal menurut sejarahnya arsitek masjid ini bukanlah arsitek handal, melainkan pengasuh ponpes itu sendiri yang latar belakang pendidikannya juga gag canggih-canggih amat.

Karena tak satupun dari kami yang sudah pernah mengunjungi ponpes ini, jadilah sepanjang perjalanan menuju ponpes Turen, kami melihat video tentang ponpes ini beserta respons dari beberapa pengunjung yang semuanya sangat mengagumi ponpes ini. Banyak dari mereka yang sampai menitikkan air mata saking terharunya melihat arsitektur ponpes ini. Tapi kok kesan yang kami tangkap sesampainya di sana beda ya??

Ya, arsitektur ponpes ini memang unik, dibangun oleh para santri sendiri dan dengan alat seadanya. Ponpes ini juga berbeda dengan ponpes pada umumnya. Di lantai dasar, kita bisa menikmati biota bawah laut dengan tatanan yang sangat apik dan menarik, di lantai 4 ada ruangan yang sangat luas dengan lantai dan dinding marmer, lantai 7-8 ada banyak sekali kios yang menyediakan makanan khas Malang, pakaian, mainan, dan tentunya souvenir khas ponpes ini dan di lantai 10, langit-langitnya dibuat menyerupai stalaktit dan stalagmit. Kami sempat melihat pembuatan stalaktik dan stalagmit pada langit-langit lantai sepuluh dan mereka benar-benar melakukannya secara manual,, genius rite?!

Tapi, itu semua tidak sampai membuat kami terharu sampai menitikkan air mata. Oya, ternyata ponpes ini belum 100% jadi. masih banyak bagian yang dalam proses pembangunan dan perbaikan dan entah karena di sengaja atau tidak, dari lantai dasar sampai lantai sepuluh, mesti ada saja bagian yang tidak selesai.

Tidak lama kami di sana, setelah berhasil sampai di puncak ponpes, kami memutuskan pulang. Dan karena bos saya sangat pengertian pada saya yang tidak kenal jalanan di Malang, jadilah kami dibawa menyusuri jalanan baru sepanjang Turen-Malang. Dan di sepanjang jalan itu, saya mendengarkan banyak sekali cerita tentang Bos saya dan keluarganya. Mulai dari masa kecil hingga perjalanan spiritual mereka ke Mekkah-Madinah yang membuat saya benar-benar pengen cepat mengunjungi Rumah Allah dan Nabi Muhammad tersebut. ah, sebelum saya lupa, bos saya itu bukan cuma sekadar bos bagi saya, tetapi juga sosok bapak yang selalu mengingatkan dan perhatian kepada anaknya. Bos saya dan keluarga adalah salah satu dari sedikit cerminan keluarga bahagia yang pernah saya kenal. They're soooooooo inspiring :)

Berikut beberapa foto yang sempat saya ambil di ponpes Turen, Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah










Jumat, 13 Agustus 2010

Jingga



Secercah cahaya yang kau pancarkan
Mampu membukakan seribu jalan buatku
Agar mampu melangkah maju
Mengejar mimpi-mimpiku
Meraih asaku

Kelak, saat aku lelah
Dan tak lagi sanggup tuk melangkah
Aku harap cahaya itu masih ada
Membukakan mataku
Meyakinkanku
Menguatkanku
Dan menuntunku
Hingga akhir perjalananku

Kamis, 03 Juni 2010

Tinggalkan Sejenak Duniamu





Hey, kemari!
Ayo kita main bersama
Di sini, di duniaku

Hmm,,duniaku kecil
Dan tak punya banyak warna
Tapi kita bisa mencipta
Pelangi bersama

Duniaku jauh dari gemerlap ibu kota
Di sini gelap dan hanya ada beberapa lentera
Di sini juga tidak ada cafe, hotel berbintang
Pun pusat perbelanjaan mewah
Duniaku hanyalah hamparan tanah kosong
Dengan gubuk bambu kecil nan reyot di atasnya

Tapi jangan takut
Ada aku di sini
Aku akan menemanimu menari
Kita akan bersahabat dengan alam ini
Dengan indahnya pagi
Dan megahnya malam hari

Ayolah, sejenak tinggalkan duniamu yang serba wah
Yang penuh keangkuhan dan keberpura-puraan
Mampirlah ke sini
Ke duniaku
Dan kita akan bersama-sama menemukan
Makna kejujuran dan ketulusan

Sabtu, 22 Mei 2010

V for Victory


Aku Dinar, 22 tahun, pendiam, setengah tomboy, separuh feminin, sepertiga keras kepala dan egois. Inginku cuma satu: melihat orang yang kusayangi bahagia. Satu lagi, cowok alias pacar bukan aku banget, karena gini-gini aku punya prinsip menjaga hati untuk pangeranku satu-satunya. Kolot banget ya?!!

Hingga suatu hari…….
“Hai,,,”
“Siapa ya?” dengan nada super jutek, yang mungkin tidak dia sadari.
“Kenji, tau nomor kamu dari Emil.”
“Owh, anak BL juga?”, Aku dan Emil sama-sama penggemar bulutangkis dan sudah hampir dua tahun bergabung dengan komunitas BL (Badminton Lovers).
“Tapi,,beraninya Emil nyebarin nomor hapeku,” bathinku dalam hati,

Itulah awal perkenalanku dengan Kenji.
Ya, Kenji 23 tahun, anak terakhir dari tiga bersaudara, programmer yang kadang-kadang melukis juga. Ngaku pemalu dan pendiam tapi kalo sms-an dan teleponan rame banget anaknya. Pinter, lucu dan nyambung banget. Jadilah kita siang malem sms-an dan teleponan. Oya, kita ternyata sama-sama lulusan salah satu SMA favorit di Malang.

Hari berganti, bulan berlalu dan tanpa kusadari aku semakin tenggelam dalam permainan yang bernama ketidakpastian. Berkali-kali kucoba menghentikan rasa ini tapi setiap kumerasa yakin, dia datang dengan seribu cerita dan sejuta pesonanya. Hasilnya bisa ditebak. Jatuh dan tenggelam lagi. Ya, seorang Dinar yang bertekad untuk menjaga hati akhirnya takluk di tangan seorang Kenji. Kenjilah yang mengajariku apa itu cinta dan bagaimana rasanya jatuh cinta.

Kenji beberapa kali pindah kota tapi itu sama sekali tidak mengubah keadaan. Kenji tetap peduli dan perhatian. Setidaknya itu yang kurasa. Enam bulan yang lalu Kenji pindah lagi dan kali ini ke kota Kembang, Bandung, entah untuk berapa lama. Sempat khawatir juga se, tapi aku toh sudah biasa tanpa kehadirannya, karena kutahu Kenji akan terus mengirimiku sms dan meneleponku. Kenji juga masih sekali dua kali mengirimiku cerita-cerita di kota barunya. Dan dari cerita itu bisa kulihat betapa senangnya dia di sana.

3 bulan ini intensitasnya meneleponku berkurang, sms pun bisa dihitung. Aku coba bertanya ada apa tapi dia enggan bercerita. Mungkin dia sibuk dengan pekerjaannya, mungkin dia masih butuh beradaptasi dengan lingkungan baru di sana, mungkin, mungkin dan entah berapa banyak kemungkinan yang berputar di otakku.
“Ikhlas Din, Ikhlas!!” Kucoba menenangkan diriku.
“Nanti kalau sudah gak sibuk, Kenji pasti meneleponku. Ya, pasti itu”, ku terus meyakinkan diri sendiri.

19 Mei 2010
Aku masih sibuk dengan teman-teman yang datang mengucapkan selamat ulang tahun untukku saat Kenji meneleponku setelah sekian lama tidak menghubungiku.

“Malem Beib,” sapamu dengan lembut, persis seperti biasanya.

“Hai”, balasku pendek.
“Happy birthday ya! best wishes for you,” lanjutnya.
“Thanks, kadonya mana?”, ku coba memecahkan suasana kaku diantara kita.
“Aku sekarang di Malang lho..”
“Really??”, harusnya aku senang dengan kejutan ini tapi,,entahlah..
“Yupz, aku tunggu di tempat biasa ya!”
“Ok, see you there!”
Klik, telepon pun ditutup. Dan setelah minta izin Bapak Ibu, aku pergi ke tempat makan kita biasa bertemu.

“Idih, tambah kecil aja kamu Beib,” sapanya setiba aku di sana.
“Iya ne, banyak mikirin kamu.” Candaku yang hanya dia balas dengan senyuman.
“Eh, ini dia,” lanjutnya setelah sekian detik berlalu.
“Apa? ada surprise lagi kah?” tanyaku dengan pedenya.
“Yupz, kenalin pacarku”
“Fina,” sapa cewek lembut yang baru saja berdiri di depanku..
Tuhan,,,inikah rasanya disambar petir?
“Tenang Din! Kamu kuat, kamu bisa!!”, bathinku.
“Vi?” sambil membentuk lambang Victory dengan telunjuk dan jari tengahku yang untungnya tidak kelihatan bergetar.
“Nope, fabulous”, candanya,
“Yes, you are”, yang disambut tawa oleh mereka berdua.

“Eh, Sorry ya, aku ke belakang sebentar,” pamitku pada mereka.
“Ya ampun Beib, hobimu masih tetep aja ya? jangan-jangan ntar jodohmu penjaga toilet. haha”, canda Kenji
“Enak aja! Tapi gak menutup kemungkinan se. Haha”, dengan ketawa yang super dipaksakan.
Belum lama beranjak, Kenji kembali memanggilku,
“Nasgor dan jus apel+wortel?” tawarnya,
“Yupz!” Sambil bergegas pergi.
Tuhan, Kenji masih ingat kebiasaan itu. Ya, aku memang hobi ke toilet, tapi malam ini beda, aku butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri. Dan menu itu?? Tak sedikit pun dia lupa menu favoritku.
“Nji, selama ini kamu anggap aku apa???”

Malam itu rasanya waktu enggan beranjak, langit pun seolah mengerti apa yang kurasa. Belum lama aku meninggalkan tempat makan itu, hujan mengguyurku sepanjang perjalanan pulang dengan motor kesayanganku. Anehnya, aku sama sekali gak bisa menitikkan air mata, padahal aku benar-benar menginginkannya. Fina, Fina,, aku kembali mengeja nama cewek itu. Dia cantik, anggun, lembut, dokter gigi, dan anak tunggal. Mereka pasangan yang sangat ideal, Kenji beruntung banget bisa mendapatkannya. Sedang aku?? ah sudahlah…

Setibanya di rumah, aku memandang lukisan yang kenji buatkan untukku. Masih kuingat 19 Mei setahun silam. Saat Kenji tiba-tiba berdiri di depan pintu rumahku dengan setangkai mawar putih kesukaanku dan lukisan tentang kita. Rasanya waktu itu aku terbang ke nirwana dan menari bersama bidadari di sana. Sempurna!! Tapi sekarang? aku hanya bisa menatap nanar lukisan itu..

“Biiippp, Biiippp”, bunyi sms membuyarkan lamunanku.
Ah, ternyata Kenji. Dia hanya ingin memastikan apa aku sampai di rumah dengan selamat. Bersamaan pula, lamat-lamat kudengar Apalah Arti Cinta-nya She mengalir syahdu dari kamar adikku..

Bila aku tak berujung denganmu
Biarkan kisah ini kukenang s’lamanya
Tuhan, tolong buang rasa cintaku
Jika tak Kau izinkan aku bersamanya


Selasa, 13 April 2010

Cheer Up




Hari ini mungkin kau bahagia
Tapi esok, mungkin kau terluka
Tapi, akan kah kau larut dalam duka
Hingga lupa akan asa?

Ingatlah, Tuhan Maha Pengatur Rencana
Mungkin Dia hanya ingin menguji ketegaranmu
Menguji keyakinanmu
Bukankah selalu ada hikmah dibalik derita?

Jadi, berhentilah meredup
Kobarkan lagi cahayamu
Kembalilah bernyanyi bersama white sakura
Dan tersenyumlah bersama dunia

Rabu, 17 Februari 2010

Berpelukaaaaaaaaaaaaaaan


LAS VEGAS, KOMPAS.com — Banyak yang dilakukan orang saat Hari Kasih Sayang. Seorang pria berusia 51 tahun dari Ohio berhasil memeluk 7.777 orang dalam 24 jam. Selanjutnya baca di sini

Hmm, ada-ada saja laki-laki ini. Tapi memang sih, dari segi kesehatan pelukan itu sangat baik. Bayangkan saja, hanya dengan pelukan, kita bisa terhindar dari stres, depresi, sakit kepala dan lain-lain. Ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas lho, jadi bukan cuma karangan saya. hehe

Bahkan terapis Virginia Satir juga mengatakan untuk bertahan hidup, kita butuh 4 pelukan sehari.Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari.

Kok bisa? Dari artikel yang saya baca, rahasianya adalah oxytocin. Oxytocin adalah hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon ini bisa keluar jika seseorang merasa sehat, damai dan tentram. Dan pelukan membantu menstimulasi hormon ini berkat perasaan nyaman yang ditimbulkan saat kita berpelukan. Jadi tunggu apa lagi? mari berpelukaaaaaaaaaaaaan!!!

Eits, tapi gak perlu niru Jeff Ondash ya! Bisa-bisa kita kena gampar karena asal meluk orang. Mari berpelukan dengan keluarga, sahabat dan kerabat (yang muhrimnya ya), dengan binatang peliharaan juga boleh :D